KISAH TERPECAHNYA KERAJAAN MATARAM ISLAM
Oleh Masad Masrur MSi
Oleh Masad Masrur MSi
Kerajaan Mataram adalah kerajaan Islam terbesar di Jawa yang hingga
kini masih mampu bertahan melewati masa-masa berakhirnya kekuasaan
kolonial Belanda di Indonesia, walaupun dalam wujud yang berbeda dengan
terbaginya kerajaan ini menjadi empat pemerintahan swa-praja, yaitu
Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Puro Mangkunegaran dan Puro
Pakualaman. Sebelumnya memang ada kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
(Tengah) yang lain yang mendahului, seperti Demak dan Pajang. Namun
sejak runtuhnya dua kerajaan itu, Mataramlah yang hingga puluhan tahun
tetap eksis dan memiliki banyak kisah dan mitos yang selalu menyertai
perkembangannya. Paling tidak bila kakek-nenek kita menceritakan, betapa
Mataram berkembang dengan diringi oleh mitos perebutan kekuasaan yang
panjang.
Hadirnya sebuah mitos, yang mengiringi hadir dan berkembangnya
sebuah kerajaan adalah wajar. Justru aneh kalau tidak ada mitos kerajaan
itu. Sebab, mitos adalah penjaga kepercayaan rakyat, sehingga dengan
mitos itu, rakyat tetap percaya bahwa raja adalah utusan dan anak dewa
yang berhak memimpinnya hingga akhir hayat. Walaupun mestinya mitos
tersebut harusnya makin hilang, seiring dengan tumbuh kembangnya ajaran
Islam di kerajaan Mataram Islam.